Aspilets tablet mengandung acetylsalicylic acid 80 mg, Acetylsalicylic acid atau dikenal juga dengan Aspirin merupakan senyawa analgesik non steroid yang digunakan sebagai analgesik, antipiretik, antiinflamasi, dan anti-platelet.
Indikasi Obat
Aspilets diindikasikan untuk pengobatan dan pencegahan angina pektoris dan infark miokard.
Dosis Obat dan Aturan Pakai
Perhatian : Pastikan dosis yang
Anda gunakan sesuai dengan instruksi dokter dengan mempertimbangkan keparahan
penyakit, usia, berat badan, dsb. Dosis yang tertera di sini adalah dosis umum.
Mencegah angina pektoris atau serangan jantung : 1 tablet 1 kali sehari.
Untuk Infark Miokard : 300mg/ per hari.
Menurunkan demam atau meredakan nyeri : 300–650 mg, setiap 4−6 jam. Dosis maksimal 4000 mg dalam 24 jam.
Aturan Pakai :
Gunakanlah obat ini setelah makan, tablet dapat dikunyah.
Selalu ikuti anjuran dokter atau
petunjuk penggunaan yang tertera pada kemasan sebelum mulai
mengonsumsinya.
Gunakanlah antara satu dosis dengan
dosis lainnya pada jarak jam yang sama, misalkan dua kali sehari berarti
per 12 jam, tiga kali sehari berarti per 8 jam. Oleh sebab itu, untuk
memudahkan usahakan untuk mengonsumsinya pada jam yang sama setiap hari.
Kontra Indikasi dan Peringatan
Sebelum dan selama menggunakan obat ini, harap perhatikan hal-hal dibawah ini :
Hipersensitivitas terhadap aspirin atau NSAID lainnya. Ulkus peptikum,
penyakit hemoragik, gangguan koagulasi (misalnya hemofilia,
trombositopenia), asam urat.
Gangguan hati dan ginjal yang parah.
Anak-anak <16 tahun dan pulih dari infeksi virus.
Kehamilan (dosis
>100 mg setiap hari selama trimester ke-3) dan menyusui.
Penggunaan
bersamaan dengan NSAID lain dan metotreksat.
Peringatan :
Pasien dengan dispepsia atau lesi pada
mukosa GI, asma atau gangguan alergi, anemia, dehidrasi, menoragia,
hipertensi yang tidak terkontrol, defisiensi G6PD, tirotoksikosis.
Pasien yang menjalani prosedur pembedahan. Gangguan hati dan ginjal
sedang.
Jangan memberikan Aspilets kepada anak berusia kurang dari 18 tahun yang
baru sembuh dari infeksi virus atau baru menerima vaksin influenza,
karena bisa meningkatkan risiko terjadinya sindrom reye.
Jangan mengonsumsi ibuprofen selama menggunakan Aspilets. Penggunaan
ibuprofen dapat mengurangi efektivitas Aspilets dan meningkatkan risiko
timbulnya perdarahan saluran pencernaan.
Beri tahu dokter bahwa Anda sedang menggunakan Aspilets sebelum menjalani operasi, termasuk operasi gigi.
Jangan merokok dan mengonsumsi minuman beralkohol selama menjalani
pengobatan dengan Aspilets, karena dapat meningkatkan risiko terjadinya
perdarahan saluran cerna.
Jangan mengonsumsi Aspilets tanpa arahan dokter jika sedang hamil, mungkin hamil, berencana hamil, atau sedang menyusui.
Konsultasikan dengan dokter sebelum menggunakan Aspilets bersama
obat-obatan tertentu, termasuk suplemen dan produk herbal. Tujuannya
adalah untuk mengantisipasi interaksi obat yang tidak diinginkan.
Segera ke dokter jika mengalami reaksi alergi obat atau efek samping serius setelah mengonsumsi Aspilets.
Efek Samping
Aspilets umumnya ditoleransi baik oleh tubuh. Namun demikian, ada efek samping yang perlu diperhatikan.
Efek samping Aspilets meliputi :
Sensitivitas salisilat, tinitus.
Gangguan sistem darah dan limfatik: Anemia, hipoprotrombinaemia,
trombositopenia.
Gangguan gastrointestinal: Dispepsia, iritasi lambung, mual, muntah.
Gangguan sistem saraf: Pusing, kebingungan.
Gangguan pernapasan, toraks dan mediastinum: Asma, bronkospasme,
dispnea, rinitis.
Gangguan kulit dan jaringan subkutan: Ruam, urtikaria.
Berpotensi Fatal: Bronkospasme paroksismal dan dispnea. Koma, kolaps KV,
gagal napas, hipoglikemia berat. Jarang, sindrom Reye. Reaksi
hipersensitivitas (misalnya sindrom Stevens Johnson, angioedema),
perdarahan gastrointestinal dan perforasi.
Adverse Drug Event (ADE)
Penggunaan
dosis tinggi melebihi anjuran dapat menyebabkan overdosis. Jika terjadi
reaksi berlebihan segera konsultasikan kepada dokter.
Interaksi Obat
Hati-hati saat menggunakan Aspilets dengan obat lain. Interaksi dapat terjadi antara Aspilest dengan obat-obat berikut :
Peningkatan risiko terjadinya perdarahan atau luka pada saluran pencernaan jika digunakan dengan kortikosteroid; obat antiinflamasi nonsteroid (OAINS) lain, seperti ibuprofen; atau antidepresan golongan selective serotonin reuptake inhibitors , seperti sertraline dan fluoxetine.
Peningkatan risiko terjadinya kelainan darah yang berbahaya jika digunakan dengan metrothexate.
Peningkatan risiko terjadinya perdarahan jika digunakan bersama obat pengencer darah yang lain, seperti heparin, warfarin, atau clopidogrel.
Peningkatan risiko terjadinya asidosis dan kerusakan pada sistem saraf pusat jika digunakan bersama acetazolamide.
Peningkatan risiko terjadinya hipoglikemia jika digunakan dengan obat antidiabetes sulfonilurea, insulin, atau thiopental
Peningkatan risiko terjadinya efek samping dari phenytoin, lithium, digoxin, atau asam valproat.
Peningkatan risiko terjadinya kerusakan ginjal jika digunakan bersama dengan ciclosporin atau tacrolimus.
Peningkatan risiko terjadinya efek samping obat golongan sulfonamida atau vancomycin
Peningkatan penyerapan aspirin jika digunakan dengan metoclopramide atau domperidone.
Penurunan efektivitas aspirin jika digunakan dengan obat antasida.
Penurunan efek obat probenecid, obat diuretik, ibuprofen, maupun obat antihipertensi golongan angiotensin-converting enzyme (ACE) atau penghambat beta.
Pengawasan Klinis
Sebelum dan selama menggunakan obat ini, harap perhatikan hal-hal dibawah ini :
Sampaikan pada dokter atau apoteker Anda jika pernah mengalami reaksi alergi saat mengonsumsi obat.
Hati-hati penggunaan obat ini pada penderita gangguan ginjal.
Hentikan penggunaan dan kunjungi dokter Anda jika terjadi tanda-tanda alergi.
Penggunaan pada ibu hamil sebaiknya konsultasikan terlebih dahulu pada dokter.
Penggunaan pada Kehamilan dan Menyusui
Penggunaan pada kehamilan :
Kategori C: Studi pada binatang percobaan
memperlihatkan adanya efek samping ibuprofen terhadap janin, tetapi
belum ada studi terkontrol pada ibu hamil.Obat hanya boleh digunakan jika besarnya manfaat yang diharapkan melebihi besarnya risiko terhadap janin.
Kategori D: Ada bukti bahwa kandungan aspirin berisiko
terhadap janin manusia, tetapi besarnya manfaat yang diperoleh mungkin
lebih besar daripada risikonya, misalnya untuk mengatasi situasi yang
mengancam nyawa.
Penggunaan pada ibu menyusui :
Aspirin dapat terserap ke dalam ASI. Konsultasikan dengan dokter mengenai penggunaan produk ini jika Anda sedang menyusui.