Pariet 10 mg mengandung zat aktif Na rabeprazole 10 mg, Obat ini digunakan untuk GERD, Gastritis, Kronis, dan petik tukak. Rabeprazole termasuk obat golongan proton pump inhibitors (PPI). Pariet diindikasikan untuk maag, tukak lambung, tukak usus halus, reflux esofagitis.
Indikasi Obat
Pariet diindikasikan untuk maag, Tukak Lambung, Tukak Usus Halus, Reflux Esofagitis Erosif/Ulseratif, Eradikasi H.Pylori.
Dosis Obat dan Aturan Pakai
PERHATIAN : Pastikan dosis yang Anda gunakan sesuai dengan
intruksi dokter dengan mempertimbangkan keparahan penyakit, usia, berat
badan, dsb. Dosis yang tertera disini adalah dosis umum.
Duodenal ulcer/tukak usus halus : 1 x sehari 2 tablet pada pagi hari
selama 4-8 minggu.
Gastric ulcer/Tukak Lambung : 1 x sehari 2 tablet pada pagi hari
selama 6-12 minggu.
GERD/Reflux Oesophagitis erosif/ulseratif : 1 x sehari 2 tablet selama
4-8 minggu. Pemeliharaan : 1-2 tablet/hari, tergantung respon pasien
Untuk terapi GERD sedang sampai berat : 1 tablet/hari pada pasien yang
tidak mengalami esofagitis.
Untuk eradikasi H. pylori : 2 tablet dengan
klaritromisin 500 mg dan amoksisilin 1 g, diberikan 2 kali/hari selama 7
hari.
Aturan Pakai :
Gunakanlah obat ini saat lambung kosong/ sebelum makan.
Selalu ikuti anjuran dokter atau petunjuk penggunan yang tertera pada kemasan sebelum mulai mengonsumsinya.
Ditelan utuh tablet. Tablet jangan dikunyah atau dihancurkan.
Gunakanlah
antara satu dosis lainnya pada jarak jam yang sama, misalkan dua kali
sehari berarti per 12 jam, tiga kali sehari berarti per 8 jam. Oleh
sebab itu, untuk memudahkan usahakan untuk mengonsumsinya pada jam yang
sama setiap hari.
Kontra Indikasi dan Peringatan
Sebelum dan selama menggunakan obat ini, harap perhatikan hal-hal dibawah ini :
Pasien yang hipersensitif terhadap zat aktif atau zat tambahan obat ini.
Peringatan :
Beri tahu dokter mengenai riwayat alergi
yang Anda miliki. Pariet tidak boleh digunakan oleh orang yang alergi
terhadap kandungan di dalam obat ini atau obat lain dari golongan
penghambat pompa proton, seperti esomeprazole, omeprazole, atau pantoprazole.
Jangan mengonsumsi Pariet jika Anda menderita infeksi virus dan sedang menjalani pengobatan dengan rilpivirine.
Informasikan kepada dokter jika Anda pernah atau sedang menderita gangguan pernapasan, penyakit liver, patah tulang, osteoponia atau osteoporosis, kekurangan vitamin B12, lupus, atau kekurangan magnesium (hipomagnesima).
Pastikan untuk memberi tahu dokter jika Anda sedang hamil, menyusui, atau sedang merencanakan kehamilan.
Diskusikan
dengan dokter jika Anda sedang menggunakan obat lain, termasuk suplemen
atau produk herbal. Tujuannya adalah untuk mengantisipasi terjadinya
efek interaksi antarobat.
Beri tahu dokter bahwa Anda sedang menggunakan Pariet jika direncanakan untuk menjalani tindakan medis tertentu, terutama endoskopi.
Segera ke dokter jika mengalami reaksi alergi obat setelah menggunakan Pariet.
Efek Samping
Pariet umumnya ditoleransi baik oleh tubuh. Namun demikian, ada efek samping yang perlu diperhatikan.
Efek samping Pariet meliputi :
Pusing, diare,mual.
Adverse Drug Event (ADE)
Penggunaan
dosis tinggi melebihi anjuran dapat menyebabkan overdosis. Jika terjadi
reaksi berlebihan segera konsultasikan kepada dokter.
Interaksi Obat
Hati-hati saat menggunakan Pariet dengan obat lain. Interaksi dapat terjadi antara Pariet dengan obat-obat berikut :
Penurunan efektivitas obat antijamur, seperti itraconazole, dalam mengobati infeksi jamur.
Peningkatan risiko terjadinya efek samping dari methrotexate atau digoxin.
Peningkatan risiko terjadinya hipomagnesemia bila digunakan dengan tacrolimus atau indapamide.
Peningkatan risiko terjadinya perdarahan jika digunakan dengan warfarin.
Penurunan efektivitas rilpivirine dalam menangani infeksi HIV.
Pengawasan Klinis
Sebelum dan selama menggunakan obat ini, harap perhatikan hal-hal dibawah ini :
Sampaikan pada dokter atau apoteker Anda jika pernah mengalami reaksi alergi saat mengonsumsi obat.
Hati-hati penggunaan obat ini pada penderita gangguan ginjal.
Hentikan penggunaan dan kunjungi dokter Anda jika terjadi tanda-tanda alergi.
Penggunaan pada ibu hamil sebaiknya konsultasikan terlebih dahulu pada dokter.
Penggunaan pada Ibu hamil dan Ibu Menyusui
Penggunaan pada Ibu hamil :
Kategori C: Studi pada binatang
percobaan memperlihatkan adanya efek samping terhadap janin, tetapi
belum ada studi terkontrol pada ibu hamil.
Penggunaan pada Ibu menyusui :
Diskusikan dengan dokter mengenai obat
lain yang aman digunakan selama menyusui, terutama jika bayi lahir
prematur atau bayi belum mencapai usia 1 bulan.