Mohon tunggu...
Yusimox Forte merupakan sirup kering dengan kandungan amoxicillin trihydrate 250 mg per 5 mL yang digunakan untuk mengobati penyakit yang disebabkan oleh bakteri yang peka terhadap Amoxicillin seperti Staphylococcus bukan penghasil penisilinase, Streptococcus, E. coli, H. influenzae, Streptococcus pneumoniae, Streptococcus faecalis, P. mirabilia dan N. gonorrheae (bukan penghasil penisilinase). Penggunaan obat harus sesuai dengan resep dokter.
Mengobati penyakit yang disebabkan oleh infeksi bakteri yang peka terhadap Amoxicillin.
HARUS DIGUNAKAN DENGAN RESEP DOKTER. Dosis Dewasa dan anak anak di atas 20 kg: 250-500 mg tiap 8 jam. Dosis anak berat badan di bawah 20 kg: 20-40 mg/kgBB tiap 8 jam. Aturan Pakai: Dapat diberikan bersama makanan atau setelah makan. Untuk menggunakan obat ini, tambahkan 45 mL air matang ke dalam botol sehingga volume akhir setinggi tanda batas lalu kocok hingga homogen. Suspensi yang sudah dibuat tidak boleh disimpan lebih lama dari 7 hari pada suhu di bawah 30oC.
Tidak digunakan pada penderita hipersensitivitas atau riwayat reaksi alergi berat (seperti anafilaksis dan sindrom Stevens-Johnson) terhadap amoxicillin atau obat golongan β-laktam lain (penisilin, sefalosforin, karbapenem, monobaktam). Diduga atau terkonfirmasi terkena infeksi mononukleosis.
Efek samping signifikan: Ruam eritematus atau morbiliform, reaksi Jarisch-herxheimer, meningitis aseptis, kejang (saat penggunaan dosis tinggi atau pada pasien gangguan ginjal), efek pada saluran pencernaan (diare, mual, muntah), superinfeksi bakteri atau fungi (penggunaan jangka panjang). Perpanjangan waktu protrombin dan kristaluria (jarang terjadi). Gangguan sistem darah dan limfatik: Anemia, neutropenia, trombositopenia, leukopenia, dan agranulositosis. Gangguan saluran cerna: Perubahan warna gigi (coklat, kuning, atau abu-abu). Gangguan hepatobilier: Penyakit kuning kolestatik, hepatitis. Gangguan psikiatrik: Insomnia, hiperaktif reversibel, kecemasan, kebingungan, perubahan perilaku. Gangguan kulit dan jaringan subkutan: Ruam, urtikaria dan pruritus. Berpotensi fatal: Reaksi hipersensitivitas termasuk anafilaksis, anafilaktoid dan reaksi kulit berat yang merugikan.
Penurunan sekresi tubulus ginjal yang menghasilkan peningkatan dan perpanjangan konsentrasi dalam serum jika digunakan bersama dengan probenecid. Peningkatan risiko reaksi alergi (ruam) dengan allupurinol. Tetrasiklin, kloramfenikol, makrolida, dan sulfonamid dapat mengganggu efek bakterisidal dari amoxicillin. Dapat memperpanjang waktu protrombin atau meningkatkan INR saat digunakan bersama antikoagulan oral. Dapat menurunkan ekskresi dan meningkatkan toksisitas metotreksat. Dapat menurunkan keefektifan kontrasepsi oral.
Sampaikan pada dokter jika memiliki riwayat alergi terhadap amoxicillin. Hentikan pemakaian jika terjadi reaksi alergi, segera dapatkan pertolongan medis jika reaksi alergi terus berlanjut.
Penggunaan pada Ibu hamil (kategori B): Untuk menghindari risiko yang mungkin terjadi sebaiknya obat ini hanya digunakan berdasarkan hasil konsultasi dengan dokter spesialis kandungan jika sangat dibutuhkan saja selama masa kehamilan. Penggunaan pada Ibu Menyusui: Amoxicillin dieksresikan ke dalam ASI tetapi dalam jumlah kecil. Umumnya tidak menyebabkan efek samping serius pada bayi, sebaiknya konsultasikan terlebih dahulu dengan dokter sebelum digunakan pada ibu menyusui.